aneka masakan
5 Makanan Khas Jogja Selain Gudeg yang Wajib Dicoba
Kota Yogyakarta atau Jogja ibarat kota ajaib yang selalu meninggalkan
coretan rindu di setiap hati manusia yang pernah datang mengunjunginya.
Panorama alam yang indah ditambah kekayaan budaya yang tersimpan di
kota berjuluk Kota Pariwisata ini membuat setiap orang selalu ingin
singgah selama beberapa waktu. Banyak hal yang bisa dinikmati selama
berada di Jogja, alamnya yang mempesona, budayanya yang beragam, hingga
kekayaan kulinernya yang menggoda selera.
Tak ada orang yang mampu menahan pesona yang ditawarkan oleh alam
kota Jogja, begitupun dengan kenikmatan sajian kulinernya yang selalu
cocok di lidah setiap orang, membuat semua orang jatuh hati meski baru
sekali mencicipi. Ada banyak makanan khas Jogja yang terkenal. Jika
rata-rata penduduk Indonesia sudah familiar dengan gudeg, MakananOlehOleh.com akan mengajak kamu untuk berkenalan dengan kuliner khas kota Jogja lainnya yang tak kalah lezat dari hidangan gudegnya.
Ada apa saja?
Tak ada orang yang mampu menahan pesona yang ditawarkan oleh alam kota Jogja, begitupun dengan kenikmatan sajian kulinernya yang selalu cocok di lidah setiap orang, membuat semua orang jatuh hati meski baru sekali mencicipi. Ada banyak makanan khas Jogja yang terkenal. Jika rata-rata penduduk Indonesia sudah familiar dengan gudeg, MakananOlehOleh.com akan mengajak kamu untuk berkenalan dengan kuliner khas kota Jogja lainnya yang tak kalah lezat dari hidangan gudegnya.
Ada apa saja?
1. Bakmi Shibitsu
Saat berkunjung ke Kota Budaya, jangan lupa untuk mencicip bakmi yang
populer bernama bakmi shibitsu. Bagi kamu penggemar bakmi wajib
hukumnya untuk mencoba bakmi shibitsu. Bakmi shibitsu bisa ditemukan di
Jl. Raya Bantul No. 106. Kedai Bakmi Shibitsu sudah berdiri sejak 25
tahun lalu dan hingga kini selalu ramai dikunjungi oleh para pelanggan
setia bakmi ini.
Bakmi shibitsu adalah bakmi goreng yang mempunyai warna sedikit
terang dibanding bakmi di tempat lain. Penggunaan kecap yang sedikit
membuat bakmi shibitsu berwarna lebih cerah. Bakmi shibitsu terdiri dari
dua jenis mie, yakn mie kuning dan bihun. Dalam satu mangkuk bakmi
terdapat bahan pendamping seperti potongan-potongan kecil daging ayam
dan taburan seledri.
Saat berkunjung ke Kota Budaya, jangan lupa untuk mencicip bakmi yang populer bernama bakmi shibitsu. Bagi kamu penggemar bakmi wajib hukumnya untuk mencoba bakmi shibitsu. Bakmi shibitsu bisa ditemukan di Jl. Raya Bantul No. 106. Kedai Bakmi Shibitsu sudah berdiri sejak 25 tahun lalu dan hingga kini selalu ramai dikunjungi oleh para pelanggan setia bakmi ini.
Bakmi shibitsu adalah bakmi goreng yang mempunyai warna sedikit terang dibanding bakmi di tempat lain. Penggunaan kecap yang sedikit membuat bakmi shibitsu berwarna lebih cerah. Bakmi shibitsu terdiri dari dua jenis mie, yakn mie kuning dan bihun. Dalam satu mangkuk bakmi terdapat bahan pendamping seperti potongan-potongan kecil daging ayam dan taburan seledri.
2. Tiwul
Tiwul adalah makanan khas Jogja yang sangat terkenal di berbagai
daerah lain di Indonesia, terutama di kota-kota di pulau Jawa. Tiwul
adalah jajanan pasar tradisional yang digemari karena cocok untuk semua
lidah masyarakat Indonesia. Jajanan pasar ini biasa dijual saat pagi
hari hingga menjelang siang, meskipun ada juga penjual tiwul yang
berkeliling di sore hari menjelang petang. Komposisi bahannya yang
meskipun sedikit tapi sudah bisa membuat perut kenyang menjadi alasan
kenapa tiwul selalu diburu penggemarnya.
Sajian utama pada tiwul adalah singkong yang sudah dijemur sampai
kering atau biasa disebut gaplek. Gaplek kemudian ditumbuk halus dan
dikukus sampai matang. Dahulu, tiwul sempat menjadi makanan pokok
masyarakat dikarenakan harga beras yang terlampau mahal sehingga tidak
mampu dibeli masyarakat. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan
perut, pada masa lalu penduduk Indonesia, khususnya di kawasan
Yogyakarta mengganti nasi dengan tiwul yang dimakan bersama lauk pauk
dan sayuran.
Tiwul adalah makanan khas Jogja yang sangat terkenal di berbagai daerah lain di Indonesia, terutama di kota-kota di pulau Jawa. Tiwul adalah jajanan pasar tradisional yang digemari karena cocok untuk semua lidah masyarakat Indonesia. Jajanan pasar ini biasa dijual saat pagi hari hingga menjelang siang, meskipun ada juga penjual tiwul yang berkeliling di sore hari menjelang petang. Komposisi bahannya yang meskipun sedikit tapi sudah bisa membuat perut kenyang menjadi alasan kenapa tiwul selalu diburu penggemarnya.
Sajian utama pada tiwul adalah singkong yang sudah dijemur sampai kering atau biasa disebut gaplek. Gaplek kemudian ditumbuk halus dan dikukus sampai matang. Dahulu, tiwul sempat menjadi makanan pokok masyarakat dikarenakan harga beras yang terlampau mahal sehingga tidak mampu dibeli masyarakat. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan perut, pada masa lalu penduduk Indonesia, khususnya di kawasan Yogyakarta mengganti nasi dengan tiwul yang dimakan bersama lauk pauk dan sayuran.
3. Lotek Teteg
Lotek sejatinya adalah kuliner tradisional yang tersebar hampir di
seluruh pulau Jawa. Namun bicara mengenai asal muasalnya, ada yang
menganggap kalau lotek adalah makanan khas Sunda,
tapi ada juga yang mengira lotek berasal dari daerah yang didominasi
oleh orang Jawa, seperti Yogyakarta. Di Yogyakarta, ada lotek yang
terkenal berupa lotek teteg yang dari segi tampilan dan isian menyerupai
gado-gado yang terkenal dari tanah Betawi.
Lotek teteg bisa didapati di warung Lotek Teteg yang berada di
Jl. Argolubang, Yogyakarta. Warung Lotek Teteg di kawasan tersebut
terkenal lebih enak dibanding lotek teteg di kawasan Yogyakarta lain.
Dalam sepiring lotek teteg berisikan banyak macam sayur seperti bayam,
kacang panjang, irisan mentimun, dan daun seledri yang kemudian diguyur
dengan bumbu kacang dengan level kepedasan yang bisa diatur sesuai
keinginan. Lotek teteg bisa dimakan bersama nasi atau tidak, tergantung
selera.
Lotek teteg bisa didapati di warung Lotek Teteg yang berada di Jl. Argolubang, Yogyakarta. Warung Lotek Teteg di kawasan tersebut terkenal lebih enak dibanding lotek teteg di kawasan Yogyakarta lain. Dalam sepiring lotek teteg berisikan banyak macam sayur seperti bayam, kacang panjang, irisan mentimun, dan daun seledri yang kemudian diguyur dengan bumbu kacang dengan level kepedasan yang bisa diatur sesuai keinginan. Lotek teteg bisa dimakan bersama nasi atau tidak, tergantung selera.
4. Bakmi Jawa
Makanan khas Yogyakarta berbentuk bakmi yang tak kalah terkenal
dari bakmi shibitsu adalah bakmi jawa. Bakmi jawa hanyalah penamaan
untuk kuliner berupa bakmi yang disajikan bersama ragam macam bahan
tambahan yang tidak biasa ditemui pada bakmi di tempat lain. Bakmi jawa
juga mempunyai ukuran yang lebih besar daripada mie yang dipakai pada
bakmi lain.
Di dalam satu mangkuk bakmi jawa biasanya tersaji dengan irisan
kembang kol dan daging ayam yang potongannya besar-besar. Selain itu
juga terdapat tambahan bawang goreng untuk menghasilkan aroma yang lebih
sedap. Bakmi jawa dimasak dengan metode tradisional, yakni menggunakan
arang. Di Yogyakarta bisa ditemukan cukup banyak penjual bakmi jawa,
sepertti di Bakmi Pele yang berlokasi di bagian tenggara alun-alun
Yogyakarta.
Makanan khas Yogyakarta berbentuk bakmi yang tak kalah terkenal dari bakmi shibitsu adalah bakmi jawa. Bakmi jawa hanyalah penamaan untuk kuliner berupa bakmi yang disajikan bersama ragam macam bahan tambahan yang tidak biasa ditemui pada bakmi di tempat lain. Bakmi jawa juga mempunyai ukuran yang lebih besar daripada mie yang dipakai pada bakmi lain.
Di dalam satu mangkuk bakmi jawa biasanya tersaji dengan irisan kembang kol dan daging ayam yang potongannya besar-besar. Selain itu juga terdapat tambahan bawang goreng untuk menghasilkan aroma yang lebih sedap. Bakmi jawa dimasak dengan metode tradisional, yakni menggunakan arang. Di Yogyakarta bisa ditemukan cukup banyak penjual bakmi jawa, sepertti di Bakmi Pele yang berlokasi di bagian tenggara alun-alun Yogyakarta.
5. Gatot
Kuliner asal kota Yogyakarta atau kota-kota lain yang didiami
oleh kebanyakan penduduk Jawa banyak yang disajikan di atas selembar
daun pisang, seperti tiwul dan gatot. Jika tadi sudah dibahas mengenai
tiwul, maka yang dibahas berikutnya adalah gatot. Gatot adalah jajanan
pasar berupa camilan yang dibuat dari bahan dasar ketela. Camilan
tradisional satu ini mempunyai cita rasa manis dan legit di mulut.
Biasanya gatot dimakan oleh sebagian penduduk Jogja yang bosan makan
nasi.
Gatot lebih mudah ditemui di sekitaran objek wisata Gunung Kidul.
Camilan khas masyarakat Jogja ini dijual dengan harga murah, hanya
berkisar antara Rp10.000 – Rp20.000 saja. Untuk kamu yang belum tahu,
makanan khas Jogja ini memerlukan proses fermentasi bahan terlebih
dahulu hingga timbul jamur dan corak kehitaman sebelum dimakan. Saat
bahan melewati proses fermentasi, bahan tersebut kemudian dikukus
bersama gula merah untuk disajikan bersama parutan kelapa.
Kuliner asal kota Yogyakarta atau kota-kota lain yang didiami oleh kebanyakan penduduk Jawa banyak yang disajikan di atas selembar daun pisang, seperti tiwul dan gatot. Jika tadi sudah dibahas mengenai tiwul, maka yang dibahas berikutnya adalah gatot. Gatot adalah jajanan pasar berupa camilan yang dibuat dari bahan dasar ketela. Camilan tradisional satu ini mempunyai cita rasa manis dan legit di mulut. Biasanya gatot dimakan oleh sebagian penduduk Jogja yang bosan makan nasi.
Gatot lebih mudah ditemui di sekitaran objek wisata Gunung Kidul. Camilan khas masyarakat Jogja ini dijual dengan harga murah, hanya berkisar antara Rp10.000 – Rp20.000 saja. Untuk kamu yang belum tahu, makanan khas Jogja ini memerlukan proses fermentasi bahan terlebih dahulu hingga timbul jamur dan corak kehitaman sebelum dimakan. Saat bahan melewati proses fermentasi, bahan tersebut kemudian dikukus bersama gula merah untuk disajikan bersama parutan kelapa.
asiapp
BalasHapus:vvvvvvvvvvv
Hapusmeitaaa
Hapushayy:*
Hapusok
BalasHapuspinginnnnnnnn
BalasHapus